Kekuatan Bahasa Sansekerta Dalam Menjaga Karakter dan Budaya

Webinar Bahasa Sansekerta Dalam Rangka Malam Sastra Hari Suci Saraswati

Bahasa adalah lambang bunyi yang digunakan sebagai alat berinteraksi, berkomunikasi, bekerjasama dan mengidentifikasi diri (KBBI). Bahasa menjadi salah satu unsur kebudayaan yang keberadaannya sangat penting.

Bahasa Sanskerta sebagai salah satu bahasa tertua yang digunakan oleh manusia di bumi ini memiliki keunikannya tersendiri sehingga keberadaannya dapat bertahan hingga hari ini.

Bahasa sanskerta digunakan dalam seluruh teks-teks Suci Hindu, sehingga sangat penting mempelajari Bahasa sanskerta bagi penganut Hindu.

Saat ini, Bahasa sanskerta tidak lagi menjadi bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Penggunaannya hanya dalam ritual keagamaan oleh para pandita dan pinandita. Sesungguhnya minat masyarakat untuk mempelajari bahasa sanskerta cukup tinggi, hal ini terbukti dengan geliat masyarakat untuk mengenal dan membaca kitab suci Bhagavad gita.

Untuk itu, perlu ada suatu upaya agar masyarakat mengenal kembali bahasa sanskerta dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

 
Mengingat pentingnya bahasa Sanskerta dalam mempelajari teks-teks suci Hindu, PHDI Kota Bontang menyelenggarakan Webinar Bahasa Sanskerta dengan tema Kekuatan Bahasa Sanskerta Dalam Menjaga Karakter Dan Budaya.

Webinar ini dilaksanakan dalam rangka malam sastra hari suci Saraswati, 26 Maret 2022. Webinar yang dilaksanakan secara hybrid ini, memungkinkan seseorang untuk berpartisipasi secara online maupun offline.

Umat Hindu Kota Bontang mengikuti webinar dengan berkumpul bersama di wantilan Pura Buana Agung dan peserta yang berada di luar Kota Bontang, mengikuti secara virtual dalam aplikasi Zoom Cloud Meeting.

 
Narasumber Webinar ini adalah Bapak I Made Suyasa dari Yayasan Dvipantara Samskerta – Bali. Dalam Paparannya beliau menguraikan tentang pengertian Sanskerta, Nama lain Bahasa Sanskerta, beberapa kata Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa sanskerta, kebudayaan sanskerta, wilayah penyebaran Bahasa sanskerta dan ditutup dengan sebuah cerita menarik yang sarat dengan nilai-nilai karakter. 

Di akhir sesi, Narasumber mengajak peserta webinar untuk mempelajari Bahasa sanskerta, karena Bahasa sanskerta menjadi kunci dalam upaya memahami teks-teks suci Hindu Indonesia maupun teks suci Hindu yang berasal dari India.

Webinar yang dilaksanakan pada pukul 20.00 – 22.30 Wita ini dihadiri oleh umat Hindu kota Bontang melibatkan unsur pengurus dan anggota PHDI Kota Bontang, WHDI Kota Bontang, Pasraman Widya Buana dan Peradah Kota Bontang. Sementara dalam ruang virtual, dihadiri oleh umat Hindu dari berbagai daerah seperti Bali, NTB, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jakarta Utara, Jawa Timur dan kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Timur. Antusias peserta online yang berjumlah 98 orang tersebut menyampaikan berbagai pertanyaan menarik yang sesuai dengan tema.

Pada acara pembukaan, panitia menyajikan pembacaan 2 Sloka Śubhāsita yang dibawakan oleh sisya pasraman Widya Buana, Ananda Bhadrika Sanwani Vidya Prathivi dan Galuh Listya Paramita di bawah asuhan Ibu Ni Made Adnyani, S.Ag., M.Pd. Acara yang dibuka oleh ketua PHDI Kota Bontang, I Ketut Wirta, S.E. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya webinar ini, Beliau juga berharap agar para peserta dapat memperoleh pemahaman tentang pentingnya bahasa sanskerta secara umum serta motivasi agar umat mempelajari bahasa sanskerta.
 

Acara webinar dipandu oleh moderator Ibu Ni Made Adnyani dibantu oleh adik-adik dari peradah, yaitu Bayu Katulistiwa, Komang Werdi Triatma, Kadek widhi Cahya Harum Sari dan Made Laksmita Wardiani. 

Webinar berjalan lancar dan diakhir sesi, panitia penyelenggara menyediakan give away berupa buku saku percakapan Bahasa sanskerta yang disponsori oleh Yayasan Dvipantara Samskerta dan paket pulsa untuk para penanya terbaik disponsori oleh PHDI Kabupaten Kutai Timur, Bapak Ngurah Ambara. Mereka juga diberikan e-sertifikat atas partisipasi dalam webinar ini. Kegiatan ditutup dengan Foto bersama.
 

Oleh Ni Made Adnyani, S.Ag., M.Pd

Sumber Photo: I Ketut Ari Adnyana