Piodalan dan Hari Raya Saraswati


Hari Raya Saraswati yaitu hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati, jatuh pada tiap-tiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung. Pada hari ini kita umat Hindu merayakan hari yang penting itu. Terutama para pamong dan siswa-siswa khususnya, serta pengabdi-pengabdi ilmu pengetahuan pada umumnya.

Pada hari Sabtu wuku Watugunung itu, semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra agama dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati. Di tempat pustaka yang telah ditata rapi dihaturkan upacara Saraswati. Upacara Saraswati yang pa-ling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Banten yang lebih besar lagi dapat pula ditambah dengan banten sesayut Saraswati, dan banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. Upacara ini dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari.Widhi widhana (bebanten = sesajen) terdiri dari peras daksina, bebanten dan sesayut Saraswati, rayunan putih kuning serta canang-canang, pasepan, tepung tawar, bunga, sesangku (samba = gelas), air suci bersih dan bija (beras) kuning.




Piodalan dihadiri juga oleh PHDI Prop. Samarinda, umat hindu tenggarong, sangata, L2.

Penyucian Pratima


Setelah persembahyangan Saraswati, dilanjutkan dengan piodalan pura yang juga selalu diperingati pada hari Saraswati ini. Sebagian umat mekemit (menghabiskan waktu sampai pagi) di pura yang pada pagi harinya dilaksanakan persembahnyangan Banyu Pinaruh dan diakhiri dengan mandi kumkuman.


Posting Komentar untuk "Piodalan dan Hari Raya Saraswati"